Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Selama 1 pekan ini, ada perlombaan 17-An. Benar-benar fantastik bakat mereka dan harusnya kegiatan seperti ini tidak boleh tidak ada. Kegiatan ini kelihatanya sederhana tapi menurut saya sebenarnya jauh lebih memberikan suatu pendidikan yang jauh realistis.
Dari kurang lebih 1.365 siswa (sumber:http://nisn.jardiknas.org) di tempat saya bekerja , hanya ada beberapa siswa yang tampak aktif sebagai peserta perlombaan sementara siswa yang lainnya lebih senang menjadi suporter bahkan ada beberapa siswa yang malah melakukan aktivitas lain. dan inilah realita ketika kita berada dalam suatu populasi yang mebentuk beberapa komunitas.
Jika kita hitung jumlah siswa yang berperan secara langsung dalam kegiatan sebagai peserta hanya di dapatkan data siswa yang relatif sedikit bahkan dijumpai ada bebrapa siswa yang berperan ganda ikut serta dalam beberapa perlombaan. Inilah sebenarnya kesempatan bagi semua siswa untuk mengenal dirinya sekaligus mengekspresikan diri dan menampilkan kemampuan. Namun realaitanya hanya ada beberapa siswa saja yang mempunyai kepercayaan diri untuk tampil di depan umum.
Kita tidak bisa menghindari bahwa manusia lebih melihat penampilan dibandingkan yang lain. Inilah sebenarnya mengapa ada beberapa orang harus tampil dulu dan kemudian mendapatkan pengakuan dan kemudian mendapatkan penilaian. Padahal sebenarnya tidak setiap penampilan itu merupakan suatu penilaian yang benar. Namun kemudian muncul pertanyaan trus bagaimana kita mengetahui kemampuan seseorang? ......... Inilah realita yang terkadang sesuatu ada kontradiksinya
Sama seperti ketika kita berada dalam kegiatan sekolah, sebagai seorang guru penilaian itu sangat rentan tidak hanya bisa di peroleh dari hasil ulangan saja tapi juga dari aktivitas yang dilakukan di kelas. Memang pada dasarnya sangat mudah bagi seorang guru memberikan penilaian, namun harus ada dasarnya. Minimal bisa mengurangi kesalahan penilaian guru terhadap siswa, apalagi siswa yang mempunyai karakteristik introvert. .... Inilah realaita bahwa guru sebenarnya mempunyai pertanggungan jawab yang cukup besar terhadap penilaian yang diberikan pada siswa.
Yang tidak kalah menariknya dari pembahasan sebelumnya adalah pada kegiatan perlomban 17-an ini ada pendidikan yang berharga terkait pembentukan kepribadian siswa. Banyak hal yang bisa dipelajari selain belajar di kelas diantaranya: sikap menerima, kompetisi, perjuangan, pengendalian emosi, kesabaran, keulutan dan penyusunan strategi. Realitanya dalam kegiatan belajar di kelas hal ini sering diabaikan guru, orang tua bahkan oleh siswa sendiri.
Realita yang harus kita pahami adalah waktu tidak berjalan mundur apalagi diulang kembali, dan kita harus memanfaatkan kesemptannyang ada dengn sebaik-baiknya tidak hanya untuk kepentingan pribadi tapi bagaimana bisa berjalan beriringan dengan orang lain.
Sabtu, 07 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar