Sabtu, 19 Juni 2010

KeBenaran

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dalam LoGika matematika kita telah mempelajari bahwa Nilai kebenaran pada suatu pernyataan adalah "BENAR" atau "SALAH" artinya suatu pernyataan dapat bernilai benar saja atau bernilai salah. Sehingga kemudian pada diri kita muncul pertanyaan...


Apakah pernyataan benar artinya sesuatu pernyataan yang lain salah?, siapa yang berhak menyatakan benar? Bapak?, Hakim?, presiden?, ilmuwan?, polisi?, tentara?, dpr?,mpr?, guru?, tumbuh2an?, alam?, otak?, saraf?, hewan?, buku?, berita?

Kebenaran menjadi arah pedoman untuk kehidupan. Mau tidak mau seseorang harus mempunyai pedoman dalam tindakan atau perilaku didalam kehidupannya. Hal ini didapat melalui pendidikan dan pengalaman dalam perkembangan kehidupan setiap individu. Merubah pedoman kehidupan akan dilalui dari waktu ke waktu dalam pergolakan pemikiran.

Ketika suatu pernyataan memang bernilai benar maka dikatakan pernyataan tersebut memang salah. Namun ketika pernyataan tersebut dihubungkan dengan pernyataan yang lain maka akan diperoleh pernyataan yang bisa benar atau salah tergantung pada hubungan yang ada. Pada dasarnya kita harus dihadapakan pada suatu penilaian benar dan salah.

Setiap orang bahkan apaapun itu berhak untuk menyatakan kebenaran. Seekor semut menyatakan kebenaran bahwa apapun yang terasa manis dan gurih merupakan makanan yang harus dibawa ke sarangnya.


Pedoman Kebenaran kadang membawa kehidupan yang menyenangkan dan kadang menyusahkan diri dan orang disekitar kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar